Apakah Bayi Boleh Sunat? Ini Penjelasannya!
Tips dan trik25 Januari 2025 08:55 WIB
Proses sunat biasanya identik dengan anak laki-laki yang sudah agak besar, mungkin usia sekolah. Tapi, tahukah kamu kalau ternyata sunat juga bisa dilakukan pada bayi? Nah, ada nggak sih rekomendasi medis soal ini? Yuk, kita bahas!
Dilansir dari laman HaiBunda, menurut dr. Citra Amelinda, seorang dokter spesialis anak, sunat yang melibatkan pengangkatan sebagian atau seluruh kulit penutup depan kelamin ternyata lebih baik dilakukan saat bayi. Oh ya, pernyataan ini dikutip dengan izin dari dr. Citra, ya! Bahkan, beliau menjelaskan ini lewat akun TikTok pribadinya.
"Sunat (sirkumsisi) adalah tindakan membuang sebagian atau seluruh kulit penutup bagian depan kelamin. Dianjurkan untuk anak laki-laki," tulis dr. Citra di akun TikTok-nya, @citra_amelinda, seperti dilansir pada Rabu (15/11/2023).
Namun, ada satu hal penting yang ditegaskan oleh dr. Citra. Sunat ini hanya direkomendasikan untuk anak laki-laki, bukan untuk anak perempuan.
"Tidak dianjurkan untuk anak perempuan karena tidak diperlukan dan tidak terbukti bermanfaat bagi kesehatan," ungkapnya.
Baca Juga: Tips Memilih Rumah Sakit atau Klinik untuk Khitanan
Kenapa Sunat pada Bayi Disarankan?
Kalau kamu bertanya-tanya, kenapa sih kok disarankan sunat saat bayi? Dr. Citra memberikan tiga alasan logis untuk itu.
- Pakai Bius Lokal
Sunat pada bayi ternyata cukup dilakukan dengan bius lokal aja, lho! Prosesnya jadi lebih simpel dan cepat. - Luka Lebih Cepat Sembuh
Karena kulit bayi regenerasinya cepat banget, luka pasca-sunat bisa lebih cepat sembuh. Plus, bayi kan belum bisa main-main sama lukanya, jadi lebih aman dari risiko infeksi. - Luka Lebih Higienis
Karena bayi masih dalam pengawasan penuh orang tua, luka sunatnya juga bisa tetap bersih dan higienis. Bayi juga belum perlu repot-repot membersihkan diri sendiri.
Manfaat Sunat untuk Anak Laki-Laki
Sunat nggak cuma soal tradisi, ya. Ternyata ada manfaat kesehatan yang bisa didapatkan dari tindakan ini. Berikut beberapa manfaatnya menurut dr. Citra:
- Menjaga Kebersihan
Sunat membantu menjaga kemaluan anak tetap bersih, terutama dari tumpukan lemak (smegma) di lipatan kulit prepusium. - Mengurangi Risiko Infeksi
Dengan sunat, risiko infeksi, termasuk infeksi saluran kemih, bisa berkurang. - Cegah Penyakit Menular Seksual
Walau manfaat ini lebih terasa saat dewasa, sunat dapat membantu mencegah penyakit menular seksual di kemudian hari. - Turunkan Risiko Fimosis
Fimosis adalah kondisi di mana kulit kepala penis sulit ditarik ke belakang. Nah, sunat sejak dini bisa mengurangi risiko ini.
Baca Juga: Tempat Rekomendasi Sunat Terbaik di Bandung dan Sekitarnya
Tips Perawatan Setelah Sunat
Setelah sunat, perawatan yang tepat sangat penting agar penyembuhannya optimal. Ini beberapa tips yang bisa dilakukan:
- Rutin Ganti Perban
Setiap kali mengganti popok, jangan lupa juga ganti perbannya, ya. Ini penting untuk mencegah infeksi. - Pakai Petroleum Jelly
Supaya perban nggak lengket ke kulit, oleskan petroleum jelly pada area tersebut. - Jika Ada Pendarahan, Segera Hubungi Dokter
Kalau muncul pendarahan, cukup tekan lembut penis selama beberapa menit. Kalau nggak berhenti, langsung konsultasikan ke dokter.
Biasanya, proses penyembuhan total memakan waktu sekitar 7-10 hari. Setelah itu, si kecil bisa kembali ceria seperti biasa!
Semoga informasi ini bisa jadi referensi buat para orang tua yang lagi mempertimbangkan sunat untuk bayi laki-lakinya. Kalau ada yang masih ragu atau ingin memastikan, konsultasikan ke dokter anak, ya!