Mengapa Semakin Banyak Pasangan Memilih Hidup Childfree

Relationship24 April 2025 00:36 WIB
Mengapa Semakin Banyak Pasangan Memilih Hidup Childfree

Dalam beberapa tahun terakhir, istilah childfree mulai sering terdengar di tengah masyarakat Indonesia. Childfree merujuk pada keputusan sadar seseorang atau pasangan untuk tidak memiliki anak, baik secara biologis maupun adopsi. Meskipun keputusan ini sepenuhnya bersifat pribadi, namun tak jarang menimbulkan kontroversi di ruang publik - terutama dalam budaya yang sangat menjunjung tinggi nilai keluarga seperti di Indonesia.

Alasan di Balik Pilihan Childfree

Ada banyak alasan yang mendasari seseorang memilih untuk hidup childfree. Beberapa di antaranya adalah:

  • Alasan finansial: Biaya hidup yang semakin tinggi membuat sebagian orang merasa belum siap secara ekonomi untuk membesarkan anak.
  • Pertimbangan lingkungan: Ada yang berpendapat bahwa tidak menambah populasi bisa membantu mengurangi beban bumi.
  • Kesehatan mental dan fisik: Beberapa orang memiliki kondisi medis atau trauma yang membuat mereka merasa tidak sanggup menjadi orang tua.
  • Kebebasan pribadi: Tidak sedikit yang ingin menjalani hidup secara mandiri, fokus pada karier, atau menjelajahi dunia tanpa beban tanggung jawab sebagai orang tua.

Seorang perempuan yang memilih untuk tidak memiliki anak sering kali mendapatkan tekanan dari keluarga dan masyarakat. Mereka dianggap egois, tidak normal, bahkan melawan kodrat. Padahal, keputusan untuk tidak memiliki anak seharusnya dilihat sebagai bentuk tanggung jawab: mereka tidak ingin memaksakan diri menjadi orang tua jika tidak siap secara lahir dan batin.

Baca juga: LDR Itu Bisa Bahagia! Ini Rahasianya

Perspektif Masyarakat Indonesia

Budaya timur yang kental dengan nilai-nilai kekeluargaan menjadikan keputusan childfree sebagai hal yang tabu. Dalam banyak kasus, perempuan yang belum memiliki anak atau memilih untuk tidak memiliki anak sering kali mendapat pertanyaan yang menekan seperti, "Kapan punya momongan?" atau "Nanti kalau tua siapa yang urus?"

Namun, perlahan mulai muncul tokoh-tokoh publik yang berani menyuarakan pilihan mereka. Salah satunya adalah Gita Savitri, seorang influencer dan aktivis pendidikan yang terang-terangan menyatakan bahwa ia memilih untuk childfree. Pernyataannya memicu perdebatan luas, namun juga membuka ruang diskusi yang lebih sehat mengenai hak individu atas tubuh dan kehidupannya.

Baca juga: 5 Tanda Toxic Relationship yang Bisa Bikin Hidupmu Berantakan

Penutup

Keputusan untuk hidup childfree bukanlah bentuk pemberontakan, melainkan ekspresi dari kemandirian berpikir dan bertanggung jawab atas pilihan hidup. Di tengah masyarakat yang masih cenderung konservatif, penting untuk terus menyuarakan bahwa setiap orang berhak menentukan jalan hidupnya tanpa dihakimi.

Mau buat undangan pernikahan secara gratis? klik disini…

(Illustration: freepik.com/hngstrm)

Share :