Catatan Pernikahan dari 1903 di Mojokerto: Jejak Cinta Masa Lalu yang Tetap Terjaga

Pernikahan15 Maret 2025 14:18 WIB
Catatan Pernikahan dari 1903 di Mojokerto: Jejak Cinta Masa Lalu yang Tetap Terjaga

Siapa sangka, catatan pernikahan yang usianya lebih dari seabad masih tersimpan rapi di Kantor Urusan Agama (KUA) Gedeg, Kabupaten Mojokerto? Bukan cuma sekadar arsip lawas, dokumen yang mulai dicatat sejak tahun 1903 ini ternyata jadi salah satu catatan pernikahan tertua di Mojokerto!

Menurut Penghulu KUA Gedeg, Mahfudzi, beberapa buku nikah jadul itu masih bertahan dengan baik. Bahkan, ada yang berasal dari tahun 1903 hingga 1915, lengkap dengan tulisan pegon—huruf Arab yang dipakai buat mencatat bahasa Jawa.

“Untuk yang di bawah tahun 1935, itu masih huruf Arab pegon, atau bahasa Jawa yang diarabkan. Sedangkan yang di atas 1935, sudah menggunakan Bahasa Indonesia,’’ ujar Mahfudzi.

Meski terkesan kuno, catatan ini masih sering dicari orang, lho! Terutama buat mereka yang ingin menelusuri jejak keluarga, dari kelahiran, pernikahan, sampai kematian para leluhur. Apalagi bagi yang ingin naik haji atau umrah, karena data orang tua atau kakek-nenek mereka kadang diperlukan buat pengurusan paspor dan visa.

“Misalnya, warga yang lahir di tahun 1970-an, mereka harus mencari catatan pernikahan orang tuanya di tahun 1930-an ke atas. Dan masih banyak yang mencari catatan ini sampai sekarang,” tambahnya.

Meskipun sudah berumur lebih dari 100 tahun, arsip ini masih cukup terjaga. Memang ada lipatan atau sobekan kecil di beberapa halaman, tapi isinya—termasuk nama-nama di dalamnya—masih bisa dibaca dengan jelas. Sayangnya, tidak semua dokumen selamat. Beberapa ada yang hilang saat proses pemindahan kantor KUA dari kompleks Masjid Baiturahman ke gedung KUA Gedeg sekarang.

Tapi jangan khawatir, tim di KUA Gedeg berusaha keras menjaga sisa arsip yang ada. Mereka memastikan dokumen ini aman dari air, debu, dan serangan serangga.

“Kami berusaha semaksimal mungkin agar dokumen-dokumen ini terjaga. Karena ini adalah data negara yang sangat penting,’’ tegas Mahfudzi.

Warisan sejarah ini bukan sekadar tumpukan kertas tua, tapi juga jendela yang membuka cerita tentang kehidupan sosial masa lalu. Jadi, siapa tahu, mungkin ada kisah cinta nenek moyangmu yang tersimpan di sana! 💍✨

Sumber: radarmojokerto

Tags : #Pernikahan
Share :