Anak Terlalu Sering Dipuji Waspadai Risiko Gangguan Emosional
Parenting10 Mei 2025 10:38 WIB
Sribulink - Memberikan pujian kepada anak adalah salah satu cara untuk membangun kepercayaan diri dan memotivasi mereka. Namun, tahukah Anda bahwa pujian yang diberikan secara berlebihan dapat berdampak negatif pada perkembangan anak? Dalam artikel ini, kita akan membahas bahaya pujian berlebihan dan bagaimana mengenali tanda-tanda anak yang mulai kecanduan pujian sejak dini.
Mengapa Pujian Berlebihan Bisa Berbahaya?
Pujian yang terlalu sering dan tidak pada tempatnya dapat membuat anak merasa bahwa nilai dirinya hanya tergantung pada pengakuan orang lain. Mereka mungkin akan terus-menerus mencari pujian sebagai bentuk penerimaan, bahkan dalam situasi yang sebenarnya tidak memerlukannya. Hal ini bisa memengaruhi perkembangan emosional dan mental anak dalam jangka panjang.
Beberapa dampak negatif dari pujian yang berlebihan antara lain:
- Sulit menerima kritik atau kegagalan: Anak mungkin menjadi sangat sensitif terhadap kritik dan merasa terpukul saat menghadapi kegagalan karena terbiasa dengan pujian yang terus-menerus.
- Berkurangnya motivasi intrinsik: Anak bisa kehilangan dorongan dari dalam diri untuk melakukan sesuatu karena terlalu mengandalkan pujian eksternal sebagai motivasi.
- Perfeksionisme atau kecemasan berlebihan: Ketergantungan pada validasi dari orang lain dapat membuat anak menjadi perfeksionis atau mudah cemas.
- Ketergantungan pada validasi eksternal: Anak mungkin merasa tidak percaya diri saat tidak mendapat pujian, bahkan takut mencoba hal baru karena khawatir gagal dan tidak dipuji.
Baca juga: Cara Efektif Menemukan Bakat Anak Sejak Usia Dini
Tanda-Tanda Anak Kecanduan Pujian
Mengenali tanda-tanda anak yang mulai kecanduan pujian sangat penting untuk mencegah dampak negatif jangka panjang. Beberapa tanda yang perlu diwaspadai meliputi:
- Selalu Mencari Pengakuan: Anak sering kali bertanya, “Bagus, kan?” atau “Aku pintar, ya?” setiap kali menyelesaikan sesuatu, bahkan untuk hal-hal kecil.
- Mudah Kecewa Saat Tidak Dipuji: Mereka akan menunjukkan ekspresi kecewa, marah, atau sedih ketika tidak mendapatkan pujian setelah melakukan suatu hal.
- Enggan Mencoba Hal Baru Tanpa Jaminan Pujian: Anak menjadi ragu untuk mencoba hal baru jika tidak yakin akan mendapatkan apresiasi. Hal ini bisa membatasi eksplorasi dan proses belajar.
- Menjadi Tidak Tulus dalam Berperilaku: Anak akan bisa mulai bersikap baik atau melakukan sesuatu hanya demi mendapatkan pujian, bukan karena memahami nilai dari perbuatannya.
Baca juga: Aurel Hermansyah Bagikan Pengalaman Bermain dengan Anak dan Pentingnya Peran Orangtua
Cara Sehat Memberikan Apresiasi
Untuk menghindari dampak negatif dari pujian berlebihan, berikut beberapa cara sehat dalam memberikan apresiasi kepada anak:
- Fokus pada Proses, Bukan Hasil: Alih-alih mengatakan “Kamu hebat!” saat anak mendapat nilai bagus, cobalah mengatakan, “Ibu lihat kamu belajar sungguh-sungguh, hasilnya pun bagus. Terus pertahankan, ya.”
- Gunakan Deskripsi Objektif: Jelaskan apa yang kamu lihat. Misalnya, “Warna-warna yang kamu pilih di gambar ini membuatnya terlihat ceria.” Hal ini membantu anak memahami nilai dari tindakannya.
- Dorong Refleksi Diri: Tanyakan, “Bagaimana perasaanmu setelah menyelesaikannya?” agar anak belajar menilai dirinya sendiri tanpa selalu menunggu validasi.
- Berikan Dukungan Konsisten, Bukan Sekadar Pujian: Tunjukkan bahwa kita selalu ada untuk mendukung mereka—baik saat berhasil maupun gagal.
Baca juga: Si Kecil Lebih Pintar dan Sehat! Ini 5 Manfaat DHA yang Wajib Diketahui Orang Tua
Kesimpulan
Pujian memang penting dalam membangun kepercayaan diri anak, namun harus diberikan dengan bijak. Pujian yang berlebihan dapat menyebabkan anak menjadi tergantung pada validasi eksternal, sulit menerima kritik, dan enggan mencoba hal baru. Dengan memberikan apresiasi yang tepat dan fokus pada proses, kita dapat membantu anak tumbuh menjadi individu yang percaya diri dan mandiri.
(Illustration: freepik.com/jcom)