Fakta dan Mitos Seputar Khitanan yang Perlu Anda Ketahui
Khitanan20 Februari 2025 10:24 WIB
Daftar Isi
- 1. Mitos: Khitan Harus Dilakukan Saat Masih Anak-anak
- 2. Mitos: Khitan Itu Menyakitkan
- 3. Mitos: Setelah Khitan Tidak Boleh Makan Telur dan Ikan
- 4. Mitos: Khitan Hanya untuk Orang Islam
- 5. Mitos: Anak yang Tidak Dikhitan Akan Sakit-sakitan
- 6. Mitos: Semakin Cepat Khitan, Semakin Baik
- 7. Mitos: Air Seni Anak yang Baru Dikhitan Bisa Menyembuhkan Luka
Khitan atau sunat adalah salah satu tradisi yang sudah dilakukan sejak zaman dahulu. Bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di berbagai belahan dunia. Meski begitu, masih banyak mitos yang beredar tentang khitan yang membuat orang bingung atau bahkan takut. Nah, di artikel ini, kita akan membahas beberapa fakta dan mitos seputar khitanan supaya Anda tidak salah kaprah!
1. Mitos: Khitan Harus Dilakukan Saat Masih Anak-anak
Fakta: Tidak Harus, Orang Dewasa Juga Bisa Khitan
Banyak orang berpikir bahwa khitan hanya bisa dilakukan saat anak-anak, padahal orang dewasa juga bisa menjalani prosedur ini. Memang, kebanyakan anak laki-laki di Indonesia disunat pada usia SD, tetapi ada juga yang baru menjalani khitan saat remaja atau bahkan dewasa. Dalam dunia medis, tidak ada batasan usia yang pasti untuk melakukan khitan, selama kondisi kesehatan memungkinkan.
2. Mitos: Khitan Itu Menyakitkan
Fakta: Teknologi Modern Membuat Khitan Lebih Nyaman
Dulu, khitan dilakukan dengan cara yang lebih tradisional dan mungkin terasa lebih menyakitkan. Namun, sekarang sudah ada metode modern seperti khitan laser, klamp, atau stapler yang lebih minim rasa sakit dan cepat sembuh. Selain itu, dokter juga menggunakan anestesi lokal untuk mengurangi rasa sakit selama prosedur. Jadi, jangan takut berlebihan ya!
Baca juga: Makna dan Tradisi Khitanan dalam Budaya Indonesia: Lebih dari Sekadar Ritual
3. Mitos: Setelah Khitan Tidak Boleh Makan Telur dan Ikan
Fakta: Tidak Ada Pantangan Makanan Setelah Khitan
Banyak orang tua melarang anaknya makan telur dan ikan setelah khitan karena takut luka akan gatal atau sulit sembuh. Padahal, secara medis, tidak ada bukti bahwa makanan ini memperburuk penyembuhan. Justru, protein dalam telur dan ikan bisa membantu mempercepat proses pemulihan. Yang penting adalah menjaga kebersihan luka dan mengonsumsi makanan bergizi.
4. Mitos: Khitan Hanya untuk Orang Islam
Fakta: Banyak Budaya dan Agama yang Juga Melakukan Khitan
Memang, dalam Islam, khitan adalah bagian dari ajaran agama dan dianjurkan untuk dilakukan. Namun, khitan tidak hanya dilakukan oleh umat Muslim. Beberapa komunitas Yahudi, Kristen Koptik di Mesir, dan bahkan beberapa suku di Afrika dan Amerika Latin juga memiliki tradisi khitan. Bahkan, dalam dunia medis, khitan dilakukan untuk alasan kesehatan tanpa melihat latar belakang agama.
Baca juga: Panduan Mengatur Budget untuk Acara Khitanan
5. Mitos: Anak yang Tidak Dikhitan Akan Sakit-sakitan
Fakta: Khitan Memiliki Manfaat Kesehatan, Tapi Tidak Berarti yang Tidak Dikhitan Pasti Sakit
Beberapa orang percaya bahwa anak yang tidak dikhitan akan lebih sering sakit. Padahal, ini tidak sepenuhnya benar. Meskipun khitan memang memiliki manfaat kesehatan, seperti mengurangi risiko infeksi saluran kemih dan penyakit menular seksual, bukan berarti mereka yang tidak dikhitan pasti akan sakit-sakitan. Yang lebih penting adalah menjaga kebersihan area genital secara rutin.
6. Mitos: Semakin Cepat Khitan, Semakin Baik
Fakta: Waktu Khitan Bisa Disesuaikan dengan Kesiapan Anak
Sebagian orang percaya bahwa semakin dini anak dikhitan, semakin baik. Namun, sebenarnya waktu yang tepat untuk khitan bisa berbeda-beda untuk setiap anak. Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan antara lain kesiapan mental anak, kondisi kesehatan, dan pilihan metode khitan. Jadi, tidak ada patokan baku yang harus diikuti.
Baca juga: Undangan Digital atau Cetak? Pilih yang Paling Cocok untuk Acara Anda
7. Mitos: Air Seni Anak yang Baru Dikhitan Bisa Menyembuhkan Luka
Fakta: Tidak Ada Bukti Ilmiah Tentang Hal Ini
Beberapa mitos menyebutkan bahwa air seni anak yang baru dikhitan bisa membantu menyembuhkan luka. Padahal, ini sama sekali tidak berdasar secara medis. Justru, air seni bisa menjadi sumber infeksi jika tidak dijaga kebersihannya. Yang benar adalah membersihkan luka dengan antiseptik dan mengikuti petunjuk dokter agar penyembuhan berjalan optimal.
Kesimpulan
Khitan memang memiliki banyak manfaat kesehatan, tetapi kita juga harus lebih kritis dalam membedakan mana fakta dan mana mitos. Dengan memahami informasi yang benar, kita bisa menjalani khitan dengan lebih tenang dan tanpa ketakutan berlebihan. Semoga artikel ini membantu!
Mau buat undangan khitanan secara gratis? klik disini…
(Illustraion: joglosemarnews)